Kamis, 14 Januari 2016

adminitrasi pendidikan



Makalah Administrasi dan supervisi pendidikan dengan tema :
“Tipe Kepemimpinan pendidikan”
         

Di susun Oleh :
Syupratman






Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Islam Makassar
 2015

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT atas segala limpahan nikmat dan karunia-Nya berupa rahmat, hidayah, dan inayah-Nya serta kesehatan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah “Kepemimpinan dalam Administrasi Pendidikan” ini. Shalawat dan salam tak lupa juga selalu kami lantunkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya yang setia mengorbankan jiwa raga dan lainnya untuk tegaknya syi`ar islam, yang pengaruh dan manfaatnya hingga kini masih tersisa.
Makalah ini kami susun dengan tujuan agar memudahkan kita dalam proses belajar mengajar, guna menambah wawasan bagi rekan – rekan sehingga kita semua mampu berfikir agar lebih maju.
Penulis menyadari sepenuhnya, makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik, saran dan masukan yang konstruktif sangat penulis harapkan dari berbagai kalangan demi perbaikannya ke depan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca, terutama bagi mahasiswa Bagi penulis, semoga mendapat ridho Allah, sebagai amal sholeh dan menjadi ilmu yang bermanfaat fiddun yaa waal akhirat. Amin....


Makassar,12 januari 2016

penulis












DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHUULUAN
A.    Latar Belakang
B.     Rumusan Masalah
C.     Tujuan Masalah
BAB II  PEMBAHASAN
A.    Definisi Kepemimpinan
B.     Teori Pendekatan
C.     Model Kepemimpinan
D.    Syarat Menjadi Pemimpin
E.     Tipe Dasar Seorang Pemimpin
F.      Azas- azas seorang Pemimpin
BAB  III PENUTUP
A.    Kesimpulan
B.     Saran
DAFTAR PUSTAKA






















BAB I
PENDAHULUN

A.    Latar Belakang

Kepemimpinan berasal  dari kata “ pimpin “ yang memuat dua hal pokok yaitu : pemimpin sebagai subjek , dan yang “ dipimpin “ sebagai objek. Kata pimpin mengandung pengertian mengarahkan, membina atau mengatur,menuntun dan juga menunjukkan ataupun mempengaruhi. Pemimpin mempunyai tanggung jawab baik secara fisik maupun spiritual terhadap keberhasilan aktivitas kerja dari yang dipimpin, sehingga menjadi pemimpin itu tidak mudah dan tidak akan setiap orang mempunyai kesamaan di dalam menjalankan kepemimpinannya.
B.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari malakalah ini yaitu :
a.       Kita akan dapat mengetahui teori pendekatan
b.      Model-model kepemimpinan
c.       Syarat-syarat menjadi pemimpin
d.      Tipe dasar seorang pemimpin
e.       Azas-azas seorang pemimmpin
C.    Tujuan masalah
Tujuan yang terpenting dalam makalah ini yaitu apa arti dari “kepemimpinan” itu sendiri













BAB II
PEMBAHASAN

A.                DEFINISI KEPEMIMPINAN

Kepemimpinan berasal  dari kata “ pimpin “ yang memuat dua hal pokok yaitu : pemimpin sebagai subjek , dan yang “ dipimpin “ sebagai objek. Kata pimpin mengandung pengertian mengarahkan, membina atau mengatur,menuntun dan juga menunjukkan ataupun mempengaruhi. Pemimpin mempunyai tanggung jawab baik secara fisik maupun spiritual terhadap keberhasilan aktivitas kerja dari yang dipimpin, sehingga menjadi pemimpin itu tidak mudah dan tidak akan setiap orang mempunyai kesamaan di dalam menjalankan kepemimpinannya.
Kepemimpinan juga memiliki pandangan yang berbeda – beda oleh para ahli, sehingga merekapun memberikan definisi tentang kepemimpinan berbeda pula, adapun pendapat para ahli mengenai definisi kepemimpinan seperti di kutip menurut Usman ( 2006 : 280 ) yaitu :
1.          Overton (  2002  ) menjelaskan : Kepemimpinan adalah kemampuanuntuk memperoleh tindakan dengan dan melalui orang lain dengan kepercayaan dan kerjasama.
2.          James M. Black ( 1961 ), Kepemimpinan adalah kemampuan yang sanggup meyakinkan orang lain supaya bekerjasama di bawah pimpinannya sebagai suatu tim untuk mencapai tujuan tertentu.
3.          James Lipham , Kepemimpinan adalah permulaan dari suatu struktur atau prosedur baru untuk mencapai tujuan – tujuan dan sasaran organisasi atau untuk mengubah tujuan – tujuan dan sasaran organisasi.
Berdasarkan pengertian kepemimpinan yang ada dapat diberikan suatu pendapat, yaitu Kepemimpinan adalah kemampuan yang ada dalam diri seseorang baik secara alamiah atau melalui suatu pendidikan untuk mempengaruhi orang lain baik individu maupun kelompok dalam suatuorganisasi dalam situasi tertentu sehingga dengan sukarela anggota organisasi melakukan tujuan yang hendak dicapai.
B.     TEORI PENDEKATAN
1. Teori Pendekatan berdasarkan sifat kepemimpinan
Teori ini bertolak dari dasar pemikiran bahwa keberhasilan seoarng pemimpin ditentukan oleh sifat – sifat, ciri - ciri yang dimiliki oleh seorang pemimpin itu sendiri.
Atas dasar pemikiran tersebut timbul sebuah anggapan bahwa untuk menjadi seorang pemimpin yang berhasil, sangat ditentukan oleh kemampuan pribadi pemimpin. Kemampuan prribadi yang dimaksud adalah kualitas seseorang dengan berbagai sifat, perangai atau ciri – ciri di dalamnya.
Menurut Sondang P.Siagian ( 1994 : 75 – 76 ) ciri – ciri ideal yang harus dimiliki seorang pemimpin adalah sebagai berikut:
a.       Pengetahuan umum yang luas, daya ingat yang kuat, rasionalitas, obyektivitas, pragmatisme, fleksibilitas, adaptabilitas, orientasi masa depan.
b.       Sifat inkuisitif, rasa tepat waktu, rasa kohesi yang tinggi, naluri relevansi, keteladanan, ketegasan, keberanian, sikap yang antisipatif, kesediaan menjadi pendengar yang baik, kapasitas integratif.
c.       Kemampuan untuk bertumbuh dan berkembang, analitik, menentukan skala prioritas, membedakan yang urgen dan yang penting, keterampilan mendidik , dan berkomunikasi secara efektif.
2.   Teori Pendekatan  berdasarkan Perilaku kepemimpinan
Pendekatan Perilaku ( behavioral approach ) merupakan pendekatan yang berdasarkan pemikiran bahwa keberhasilan atau kegagalan pemimpin ditentukan oleh sikap dan gaya kepemimpinan yang dilakukan  oleh pemimpin yang bersangkutan.
Adapun nama dan ciri – ciri perilaku gaya kepemimpinan adalah :
a.        Impoverished Management. Pemimpin berperilaku dengan memberikan perhatian   yang rendah, baik terhadap produksi maupun terhadap orang atau bawahan.
b.        Country Club Management. Pemimpin berperilaku dengan memberikan perhatian rendah terhadap produksi, tetapi memberikan perhatian  yang tinggi terhadap orang atau bawahan.
c.        Task or Authoritarian Management. Pemimpin berperilaku dengan memberikan perhatian yang tinggi terhadap produksi, tetapi memberikan perhatian rendah terhadap orang atau bawahan.
d.       Middle – Road Management. Pemimpin berperilaku memberikan perhatian yang seimbang terhadap produksi maupun orang atau bawahan.
e.        Team or Democratic Management. Pemimpin berperilaku memberikan perhatian yang tinggi, baik terhadap produksi maupun terhadap orang atau bawahan.



3.      Teori pendekatan berdasarkan situasional  atau kontingensi
a.       Teori Situasional
Keberhasilan seorang pemimpin menurut teori situasional ditentukan oleh ciri kepemimpinan dengan perilaku tertentu yang disesuaikan dengan tuntutan situasi kepemimpinan dan situasi organisasional yang dihadapi dengan memperhitungkan faktor waktu dan ruang.
Kepemimpinan kepala sekolah yang efektif biasanya menggunakan pendekatan kepemimpinan situasional karena pendekatan ini sangat cocok dengan perilaku kepala sekolah dan kondisi serta situasi sekolah.
b.      Teori Kontingensi
Teori kontingensi berasumsi bahwa berbagai pola perilaku pemimpin ( ciri ) dibutuhkan dalam berbagai situasi bagi efektivitas kepemimpinan. Teori Path – Goal tentang kepemimpinan meneliti bagaimana empat aspek perilaku pemimpin mempengaruhi kepuasan serta motivasi pengikut. Pada umumnya pemimpin memotivasi para pengikut dengan mempengaruhi persepsi mereka tentang konsekuensi yang mungkin dari berbagai upaya. Aspek – aspek situasi seperti sifat tugas, lingkungan kerja dan karakterisitik pengikut menentukan tingkat keberhasilan dari jenis perilaku kepemimpinan untuk memperbaiki kepuasan dan usaha para pengikut.
C.     MODEL KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan pendidika tugas kepemimpinannya terdapat beberapa model  - model kepemimpinan yang digunakan. Adapun model – model kepemimpinan tersebut yaitu :
1.      Kepemimpinan Visioner
Kepemimpinan Visioner adalah kemampuan seorang pemimpin dalam bagaimana mencipta, merumuskan, mengkomunikasikan atau mensosialisasikan dan mengimplementasikan pemikiran – pemikiran ideal yang berasal dari dirinya atau sebagai hasil interaksi sosial diantara anggota  organisasi dan stakeholder  yang diyakini sebagai cita – cita organisasi di masa depan yang harus diraih atau diwujudkan melalui komitmen semua personil.
Sebelum seorang pemimpin yang visioner menetapkan visi, maka pemimpin tersebut perlu mempunyai pengalaman hidup, pendidikan, pengalaman profesional, interaksi dan komunikasi dalam kegiatan intelektual yang membentuk pola pikirnya. Sehingga dengan demikian, terciptanya visi terbentuk dari perpaduan antara Inspirasi, Imajinasi, Insight,Iinformasi, Pengetahuan dan Penilaian ( judgment ).
Sifat – sifat seorang visioner, selain dia mampu melihat dan memanfaatkan peluang – peluang di masa depan ia juga memiliki prinsip kepemimpinan seperti yang dikemukakan Stephen R. Covey ( 1997 ) tentang pemimpin yang berprinsip dengan ciri – ciri sebagai berikut :
v  Selalu belajar ( terus menerus )
v  Berorientasi pada pelayanan
v  Memancarkan energi positif
v  Mempercayai orang lain
v  Selalu berlatih untuk memperbaharui diri agar mampu mencapai prestasi yang tinggi
v  Hidup seimbang
v  Melihat hidup sebagai petualang
v  Sinergistik
2.      Kepemimpinan Kharismatik
Karisma merupakan sebuah atribusi yang berasal dari proses interaktif antara pemimpin dan para pengikut. Atribut – atribut karisma antara lain : Rasa percaya diri, Keyakinan yang kuat, Sikap tenang, Kemampuan berbicara dan yang lebih penting adalah bahwa atribut –atribut daan visi pemimpin tersebut relevan dengan kebutuhan para pengikut.
Kepemimpinan kharismatik lebih menekankan kepada identifikasi pribadi sebagai proses utama mempengaruhi dan internalisasi sebagai proses sekunder.
3.     Kepemimpinan Transformasional
Bass ( 1985 )mengemukakan sebuah teori kepemimpinan transformasional ( transformational leadership ) yang dibangun atas gagasan – gagasan yang lebih awal dari Burns ( 1978 ). Tingkatan sejauh mana seorang pemimpin disebut transformasional terutama diukur dalam hubungannya dengan efek kepemimpinan tersebut terhadap para pengikutnya. Di mana para pengikut dari seorang pemimpin transformasional merasa adanya Kepercayaan ( Trust ), Kekaguman, Kesetiaan ( Loyalty ), dan Hormat terhadap Pemimpin tersebut, serta mereka termotivasi untuk melakukan lebih daripada yang awalnya diharapkan terhadap mereka atau terdorong untuk lebih sukses dari pemimpinnya.
Implementasi model kepemimpinan transformasional dalam organisasi atau instansi pendidikan perlu memperhatikan beberapa hal sebagai berikut :
a.        Mengacu pada nilai – nilai agama yang ada dalam organisasi atau instansi bahkan suatu negara.
b.       Disesuaikan dengan nilai – nilai yang terkandung dalam sistem  organisasi atau instansi tersebut.
c.        Menggali budaya yang ada dalam organisasi tersebut.
d.       Karena sistem pendidikan merupakan sub sistem, maka harus memperhatikan sistem yang lebih besar yang ada di atasnya seperti sistem negara.
D.    SYARAT MENJADI PEMIMPIN
Sebagai seorang pemimpin yang memiliki peran penting dalam peningkatan mutu pendidikan di lembaga pendidikan yang dipimpinnya, maka pemimpin tersebut harus memenuhi syarat – syarat sehingga pemimpin tersebut dapat menjalankan tugas dan tanggung jawab yang diberikan serta dapat bekerja dengan staff dalam hal ini guru yang merupakan rekan kerja dalam lembaga pendidikan yang dipimpinnya.
Adapun syarat – syarat yang harus dimiliki pemimpin pendidikan antara lain :
1.       Rendah hati dan sederhana
2.       Bersifat suka menolong
3.        Sabar dan memiliki kestabilan emosi
4.        Percaya kepada diri sendiri
5.       Jujur, adil dan dapat dipercaya
6.       Keahlian dalam jabatan.
Selain adanya syarat – syarat menjadi pemimpin dalam pendidikan ada juga beberapa syarat – syarat menjadi pemimpin dalam islam. Subtansi kepemimpinan politik dalam perspektif islam merupakan sebuah amanat yang harus diberikan kepada orang yang benar – benar “ ahli “, berkualitas dan memiliki tanggung jawab, adil, jujur, dan bermoral baik. Islam tawarkan dalam memilih seorang pemimpin agar dapat membawa umat kepada kehidupan yang lebih baik, harmonis, dinamis, makmur, sejahtera dan tentram.





E.      TIPE DASAR KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
Kepemimpinan dalam pendidikan ternyata memiliki yang berbeda – beda dalam pelaksanaan kepemimpinan pada organisasi pendidikan. Adapun tipe – tipe kepemimpinan pendidikan sebagai berikut :
1.       Tipe Otoriter
Seorang pemimpin yang otokratik memiliki serangkaian karakteristik yang biasanya dipandang sebagai karakteristik yang negatif. Seorang pemimpin otokratik adalah seorang yang egois. Dengan egoismenya, pemimpin otokratikmelihat peranannya sebagai sumber segala sesuatu dalam kehidupan organisasional. Egonya yang besar menumbuhkan dan mengembangkan persepsinya bahwa tujuan organisasi identik dengan tujuan pribadinya.
Sikap pemimpin demikian akan menampakkan diri pada perilakunya dalam berinteraksi dengan bawahannya, misalnya tidak mau menerima saran dan pandangan bawahannya, menonjolkan kekuasaan formal.
2.       Tipe “ Laissez – Faire”
Dalam tipe kepemimpinan ini sebenarnya pemimpin tidak memberikan pimpinan. Tipe ini diartikan sebagai membiarkan orang – orang berbuat sekehendaknya. Pemimpin yang termasuk tipe ini sama sekali tidak memberikan kontrol dan koreksi terhdap pekerjaan anggota – anggotanya. Pembagian tugas dan kerjasama diserahkan kepada anggota – anggota kelompok, tanpa petunjuk atau saran – saran dari pimpinan. Kekuasaan dan tanggung jawab bersimpang – siur , berserakan diantara anggota – anggota kelompok, tidak merata.
3.       Tipe Demokratis
Pemimpin yang bertipe demokratis menafsirkan kepemimpinannya bukan sebagai diktator, melainkan sebagai pemimpin di tengah – tengah anggota kelompoknya. Pemimpin yang demokratis selalu berusaha menstimulasi anggota – anggotanya agar bekerja secara kooperatif untuk mencapai tujuan bersama. Dalam tindakan dan usaha – usahanya, seorang pemimpin selalu berpangkal pada kepentingan dan kebutuhan kelompoknya, dan mempertimbangkan kesanggupan serta kemampuan kelompoknya.
4.       Tipe Pseudo  Demokratis
Tipe ini disebut juga demokratis semu atau manipulasi diplomatik. Pemimpin bertipe ini hanya tampaknya saja bersifat demokratis padahal sebenarnya dia bersifat otokratik.
F. AZAS – AZAS KEPEMIMPINAN
a.       Kemanusiaan, mengutamakan sifat – sifat kemanusiaan, pembimbingan manusia oleh manusia, untuk mengembangkan potensi dan kemampuan setiap individu, demi tujuan – tujuan human.
b.      Kesejahteraan dan kebahagiaan yang lebih merata, menuju pada taraf kehidupan yang lebih tinggi.
c.       Taqwa, yaitu beriman kepada Tuhan yang Maha Esa dan taat kepadanya.
d.      Ing Ngarsa Sung Tulada, yaitu memberi suri tauladan dihadapan anak buah.
e.       Ing Madya Mangun Karsa, yaitu ikut bergiat serta menggugah semangat ditengah – tengah anak buah.
f.        Tut Wuri Handayani, yaitu mempengaruhi dan memberikan
g.      dorongan dari belakang.
h.      Waspada Purba Wasesa, yaitu mengawasi dan sanggup memberi koreksi terhadap anak buah.
i.        Ambeg Parama Arta, yaitu dapat memilih dengan cepat mana yang harus didahulukan.
j.        Prasaja, yaitu tingkah laku yang sederhana dan tidak berlebihan.
k.      Gemi Nastiti, yaitu kesadaran dan kemampuan untuk membatasi penggunaan sesuatu kepada yang benar – benar diperlukan.
l.        Belaka, yaitu kemauan, kerelaan dan keberanian untuk mempertanggung jawabkan.
m.    Legawa, yaitu kemauan, kerelaan dan keikhlasan untuk  pada saatnya menyerahkan  tanggung jawab dan kedudukannya kepada generasi berikutnya












BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Kepemimpinan berasal  dari kata “ pimpin “ yang memuat dua hal pokok yaitu : pemimpin sebagai subjek , dan yang “ dipimpin “ sebagai objek. Kata pimpin mengandung pengertian mengarahkan, membina atau mengatur,menuntun dan juga menunjukkan ataupun mempengaruhi
Kepemimpinan dalam pendidikan ternyata memiliki yang berbeda – beda dalam pelaksanaan kepemimpinan pada organisasi pendidikan. Adapun tipe – tipe kepemimpinan pendidikan sebagai berikut :
1.      Tipe Otoriter
2.      Tipe “ Laissez – Faire”
3.      Tipe demokratis
4.      Tipe Pseudo  Demokratis
B.     Saran
Semoga dengan hadirnya makalah ini kita semua dapat menjadikan diri kita menjadi bermanfaat untuk diri kita sendiri adn orang lain, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca maupun yang sempat lihat makalah ini, semoga bermanfaat. Amieen...























DAFTAR PUSTAKA

H. Makawimbang Jerry.2012..Kepemimpinan Pendidikan Yang Bermutu.Bandung:Alfabeta, cv

Kartono Kartini.Pemimpin dan kepemimpinan.Jakarta:PT Raja Grafindo Persada.

Purwanto Ngalim.Administrasi dan Supervisi Pendidikan.Bandung:PT Remaja Rosdakarya.